Program Studi Teologi konsentrasi Misi bertujuan menghasilkan pendeta, gembala, dan misionaris yang siap melayani secara kontekstual berdasarkan Alkitab, menjangkau pelosok Indonesia hingga mancanegara, dengan tata kelola profesional, adaptif, dan berlandaskan nilai-nilai kristiani, serta fokus pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara holistik dan berkelanjutan.
Program Studi Teologi konsentrasi Misi bertujuan menghasilkan pendeta, gembala, dan misionaris yang siap melayani secara kontekstual berdasarkan Alkitab, menjangkau pelosok Indonesia hingga mancanegara, dengan tata kelola profesional, adaptif, dan berlandaskan nilai-nilai kristiani, serta fokus pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara holistik dan berkelanjutan.
Menghasilkan pendeta gembala dan misionaris yang siap melayani gereja serta masyarakat secara kontekstual berdasarkan kebenaran Alkitab.
Menghasilkan pelayanan misi ke berbagai pelosok Indonesia bahkan sampai ke mancanegara.
Menghasilkan kegiatan program studi Teologi konsentrasi Misi yang bertanggung jawab dalam mengimplementasikan keilmuan dan keterampilan melalui PkM.
Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan operasional program studi Teologi konsentrasi Misi yang profesional, adaptif dengan perubahan, dan berlandaskan nilai-nilai kristiani sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemangku kepentingan.
Menghasilkan produk luaran program studi Misi yang unggul sebagai sarana evaluasi bagi peningkatan kinerja program studi Teologi konsentrasi Misi yang berkelanjutan.
Terwujudnya kinerja program studi Teologi konsentrasi Misi yang unggul dan holistik dalam pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kompetensi individu.
Prodi Sarjana Teologi konsentrasi Misi mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi dosen, serta kolaborasi riset dan publikasi, yang semuanya diintegrasikan secara konkrit dalam semangat Moderasi Beragama setiap tahunnya. Lebih rinci sebagai berikut:
Pendeta, Gembala, Misionaris, Fulltimer dalam bidang NGO
Pendeta adalah seorang pemimpin spiritual dalam banyak denominasi Kristen. Peran utama mereka adalah memimpin ibadah, memberikan khotbah, dan mengajar jemaat tentang ajaran agama. Selain itu, pendeta juga seringkali memberikan konseling, mengunjungi orang sakit, dan melaksanakan berbagai upacara keagamaan seperti baptisan, pernikahan, dan pemakaman. Mereka bertanggung jawab untuk membimbing rohani komunitas gereja dan seringkali menjadi figur penasihat dan dukungan bagi anggotanya.
Gembala Sidang Jemaat pada dasarnya memiliki peran yang sangat mirip dengan pendeta, terutama dalam konteks gereja-gereja Protestan. Istilah “gembala” sendiri menekankan aspek pemeliharaan dan penggembalaan rohani terhadap “kawanan” atau jemaat. Seorang gembala sidang bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rohani, pertumbuhan, dan arah gereja yang dipimpinnya. Ini mencakup penggembalaan pribadi, pengembangan program gereja, administrasi, serta memastikan keselarasan ajaran dan praktik dengan keyakinan gereja. Mereka adalah pemimpin utama dalam komunitas gereja lokal.
Misionaris adalah individu yang diutus oleh sebuah organisasi keagamaan (umumnya Kristen) untuk menyebarkan keyakinan atau melakukan pekerjaan kemanusiaan di tempat lain, seringkali di negara atau budaya yang berbeda dari asal mereka. Pekerjaan misionaris bisa sangat beragam, mulai dari penginjilan dan penanaman gereja, hingga menyediakan layanan sosial seperti pendidikan, kesehatan, atau bantuan pembangunan. Mereka beradaptasi dengan lingkungan baru, belajar bahasa dan budaya setempat, dengan tujuan untuk melayani dan berbagi pesan keagamaan mereka.
Aktivis Sosial (NGO) adalah individu yang bekerja untuk mempromosikan, menghalangi, atau mengarahkan perubahan sosial, politik, ekonomi, atau lingkungan. Mereka seringkali terlibat dengan Organisasi Non-Pemerintah (NGO), yaitu organisasi nirlaba yang beroperasi secara independen dari pemerintah. Aktivis sosial dapat bekerja di berbagai isu, seperti hak asasi manusia, lingkungan hidup, keadilan sosial, kesetaraan gender, atau pembangunan komunitas. Metode kerja mereka bisa mencakup advokasi, kampanye publik, pendidikan, demonstrasi, penelitian, dan penyediaan layanan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Tujuan utama mereka adalah menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat atau isu yang mereka perjuangkan.
Misi TABERA adalah sebuah inisiatif pelayanan pendidikan dan misi yang diinisiasi oleh Pdt. Aryanto Melkisedek Tanesib, S.Th., MA., M.Pd., melalui pendirian Yayasan Lembah Kasih Nusantara. Yayasan ini lahir dari keprihatinan terhadap anak-anak dan generasi muda yang kurang mampu agar tetap mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan hidup yang memadai.
© 2025 Sekolah Tinggi Misi Tabera. All rights reserved.